Sabtu, 21 Januari 2012

Diana History


In the 60’s Diana camera was originally produced by The Great Wall Plastic Company in Hong Kong,and sold in the United States for 69 cents to $ 3 range. Equipped with 3 apertures, 1 shutter speed,and a bulb, this camera uses 120mm film, same with the clone released by Lomography. The camera was discovered by photography lecturer named Jerry Buchard from San Fransisco ArtInstitute and Arnold Gassan from Ohio University. They adapted and applied the camera in theirphotography class. By using a simple camera like Diana, their students from those two universitiesare taught some skills of composition and creativity without worried thinking about the need of its features – like features that are available on some advanced cameras at that time. Because the priceof the camera and film is quite cheap at that time, photography students from both universities hada great enthusiasm in learning, regardless the result that they will obtained.Throughout 1970, Diana’s fame increased and the camera become hyped. Many photo works fromDiana camera were exhibited in galleries. It was also the time when Diana’s clones began to appear.There are also several companies that produces Diana camera as a souvenir for their employees.
 ----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Awalnya di tahun 60‐an muncul kamera Diana yang diproduksi oleh The Great Wall Plastic Company, Hongkong dan dijual di Amerika seharga 69 sen sampai $3. Dengan 3 apereture, 1 shutter speed dan Bulb. Kamera ini mengunakan film 120mm, sama seperti clone yang dirilis Lomography.Ditemukan oleh dosen fotografi yang bernama Jerry Buchard dari San Fransisco Art Institute dan Arnold Gassan dari Ohio University. Mereka mengadaptasi kamera Diana dikelas Fotografinya. Dengan menggunakan kamera sesimple Diana, mahasiswa fotografi dari dua universitas tersebut diajarkan skill mengenai komposisi dan kreatifitas tanpa perlu memikirkan fitur – fitur yang tersedia pada kamera canggih yang ada pada saat itu. Karena murahnya harga kamera dan film pada saat itu, mahasiswa fotografi dari kedua universitas tersebut semangat mempelajari fotografi tanpa mempedulikan hasil – hasil yang gagal. Sepanjang tahun 1970 pamor Diana naik kepermukaan dan menjadi Hype. Banyak hasil dari Diana yang dipamerkan digaleri – galeri fotografi. Saat itu pula clone – clone Diana mulai bermunculan. Adapula perusahaan yang memproduksi kamera Diana sebagai souvenir untuk pegawainya.




Kamis, 19 Januari 2012

George Eastman { Kodak }

George Eastman adalah pendiri dari Eastman Kodak Co. dan menemukan film gulung, serta berjasa menyebarluaskan fotografi. Film gulung ini merupakan dasar dari penemuan film bergerak yang digunakan oleh pembuat film awal Thomas Alva Edison, Lumière bersaudara dan Georges Méliès.

George Eastman lahir pada 12 Juli 1854 di Waterville, dekat New York,
Amerika Serikat. Ia lahir dari keluarga miskin. Ketika usianya masih sangat muda, ia harus ikut memikul tanggung jawab menghidupi keluarga. Dia mula-mula bekerja sebagai kurir di sebuah Perusahaan asuransi, lalu menjadi pegawai arsip. Sambil bekerja, Eastman belajar Akuntansi pada malam harinya. Pada usia 24 tahun, ia diterima bekerja sebagai pegawai junior di sebuah bank. 
 Suatu hari, saat hendak melakukan perjalanan ke Santo Domingo, Kepulauan Karibia, dalam rangka cuti, ia disarankan oleh rekannya untuk mendokumentasikan perjalanannya melalui foto. Pada zaman itu, peralatan fotografi sangat sulit dibawa karena ukurannya besar.


bad news for analog world !

Tragis! Kodak Akhirnya Daftarkan Kebangkrutan  

http://www.pelitaonline.com/media/1317503763_b.jpg 

 Perintis kamera legendaris AS, Eastman Kodak akhirnya mendaftarkan perlindungan kebangkrutan. Perusahaan yang sudah berusia lebih dari satu abad ini mendaftarkan perlindungan kebangkrutan Chapter 11 setelah mati-matian berjuang.

"Setelah mempertimbangkan keuntungan Chapter 11 pada saat ini, Dewan Direksi dan seluruh tim manajemen senior secara bulat meyakini bahwa ini adalah langkah yang penting dan hal benar yang dilakukan untuk masa depan Kodak," ujar CEO Kodak Eastman, Antonio Perez dalam pernyataannya seperti dikutip dari AFP, Kamis (19/1/2011).

"Tujuan kami adalah memaksimalkan nilai bagi para pemangku kepentingan, termasuk para karyawan, pensiunan, kreditur dan dana pensiun. Kami juga berkomitmen untuk bekerja dengan konsumen kami yang berharga," tambahnya.

Kodak, perusahaan yang berusia lebih dari 100 tahun merupakan perintis industri fotografi yang fenomenal. Namun Kodak harus berjuang ditengah era digital dan buruknya kinerja. Sejauh ini Kodak sudah merumahkan 47.000 karyawan dan menutup 13 pabrik sejak 2003.

"Sekarang kami harus merampungkan transformasi dengan menekankan pada struktur biaya dan secara efektif memonetisasi aset non inti IP," jelas Perez.

Ia menambahkan, Kodak bekerjasama dengan para pemangku kepentingan akan berjuang untuk berubah menjadi perusahaan foto digital dan ilmu material yang berkelas dunia dan lebih ramping.

Pada masa jayanya, saham Kodak pernah menembus US$ 80 per lembar di 1996, sesaat setelah munculnya revolusi foto digital yang pada akhirnya menggantikan kebutuhan konsumen untuk membeli film dari Kodak.

Kebangkrutan ini membuat nasib 19.000 karyawan Kodak terkatung-katung. Pada masa jayanya di era 1980-an, Kodak tercatat memiliki 145.000 pekerja. Dalam beberapa tahun terakhir, Kodak terus merugi. Terakhir kali, Kodak melaporkan sedikit laba bersih pada tahun 2007.

Kodak didirikan oleh George Eastman pada 1892. Kodak mengembangkan kamera 'Brownie' yang sangat popular. Tiga generasi di Amerika dan beberapa negara membuat foto dengan 'Brownie' ini. Iklan "Kodak Moment" juga sangat populer di masa jayanya.

Namun kejayaan itu tergerus oleh penemuan fotografi digital, yang terutama dihasilkan oleh produsen dari Asia pada era 1990-an. Kodak yang tidak membuat inovasi akhirnya gagal bertahan menghadapi persaingan global.(Source detikfinance)




Senin, 16 Januari 2012

who ?

Pertama kali bisa bikin karya illustrator . walau masih belom rapih dan belepotan , tapi saya bangga karena hasil jirih payah sendiri . 
{ not bad - lah } :D . semoga saja dengan terus - terusan belajar bisa bikin yang lebih bagus dan bisa lebih halus { hopes} . #movehand